
Penginjil Yohanes kembali memperkenalkan siapa dan apa tugas Yohanes Pembaptis yang sesungguhnya. Saat itu, orang Yahudi sedang menantikan Sang Mesias dan mereka mengira Dia adalah Yohanes Pembaptis. Tetapi Yohanes dengan jujur dan tegas mengatakan: “Bukan aku, tapi Dia yang hadir di tengah-tengahmu dan kamu tidak mengenal Dia”. Mengapa umat Israel menantikan Mesias? Siapakah Mesias yang mereka nanti-nantikan itu? Mesias yang mereka nanti-nantikan adalah Mesias politis yang akan datang memimpin dan menaklukkan para penjajah Romawi.Bangsa Israel pada masa itu sedang mengalami ketidakadilan dari pemerintah Romawi. Mereka ditindas dan dipersulit dalam banyak hal terutama dalam membayar pajak yang sangat tinggi. Secara politis, mereka tidak merasa senang dipimpin oleh yang bukan dari bangsa Yahudi, mengingat identitas mereka sebagai bangsa terpilih, bangsa yang istimewa. Karena alasan inilah mereka menantikan kehadiran Mesias yang akan menyelamatkan dan membebaskan mereka dari segala kesulitan yang ada.

Yohanes mengajak semua orang untuk bergembira dan bersukacita sebab Sang Penyelamat yang sesungguhnya telah hadir di tengah-tengah dunia. Mesias yang sesungguhnya akan datang menghibur orang yang berduka, merawat orang-orang yang remuk redam hatinya, memberitakan pembebasan kepada para tawanan, memberitakan tahun Rahmat Tuhan dan hari keselamatan Allah telah tiba. Karena itu, sudah sepatutnyalah semua orang bergembira menyambut kedatangan Sang Penyelamat.
Ajakan Yohanes Pembaptis dalam Minggu III Adven ini adalah supaya setiap orang bersukacita karena Sang Mesias akan datang dengan segera. Tetapi serentak dengan itu, kita mesti bertanya diri: “Siapakah kita yang sedang menantikan Sang Mesias itu?” Apa yang harus kita lakukan dalam penantian kita? Yohanes mengajarkan bahwa kita harus mempersiapkan diri dengan baik supaya layak menyambut Sang Mesias. Caranya adalah dengan membiarkan Roh Allah berkarya dan membimbing kita dalam setiap tindakan kita. Roh Allah itu akan mengajari kita untuk melakukan segala sesuatu yang berkenan kepada Allah, yakni menghibur orang yang susah, memberi pengharapan bagi yang putus asa, bersyukur dan berdoa dalam segala situasi hidup.. Dan kita juga harus menjauhkan segala bentuk kejahatan yang dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa. Inilah yang mesti kita lakukan dalam penantian itu.

Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!