
Setiap hari, bahkan setiap saat kita perlu berjaga-jaga entah siang atau malam, di rumah atau di jalan atau di manapun, untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi di luar dugaan kita. Sebab bila tidak berjaga-jaga, mungkin saja kita akan kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup ini, yang barangkali akan sulit untuk mendapatkannya kembali. Karena itulah, sikap berjaga-jaga sangat perlu dalam hidup.
Ketiga bacaan hari ini mengajak kita untuk senantiasa bijaksana dan berjaga-jaga setiap waktu menantikan kedatangan Kristus. Perumpamaan tentang gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis bodoh yang diceritakan oleh Yesus menjadi salah satu contoh yang menggambarkan pentingnya sikap berjaga-jaga dalam hidup. Dalam perikop ini, Yesus menampilkan dua contoh tindakan, lengkap dengan konsekuensinya. Gadis-gadis bodoh dalam menyongsong kedatangan pengantin laki-laki tidak terlalu memperhitungkan waktu yang akan mereka habiskan selama proses menunggu itu. Karena itu mereka kurang mempersiapkan diri dengan baik. Hal itu tampak dalam melaksanakan apa yang seharusnya sangat dituntut dari mereka sebagai pengiring perarakan dengan membawa pelita bernyala. Memang mereka membawa pelita bernyala, tetapi tidak membawa cadangan minyak untuk waktu sekian lama. Akibatnya, mereka pun kekurangan minyak dan akhirnya tidak dapat masuk ke ruangan pesta bersama dengan pengantin, sebab lampu pelita mereka telah padam.
Berbeda dengan gadis-gadis yang bijaksana. Sebelum melangkah lebih jauh dalam menyambut kedatangan pengantin, mereka telah mempersiapkan diri dengan baik. Perhitungan mereka tertuju pada hal-hal yang jauh di depan, yang berada di luar perkiraan mereka. Kebijaksanaan yang mereka miliki menuntun mereka pada kesiapan diri yang sungguh-sungguh matang supaya jangan sampai tidak dapat masuk ke ruangan pesta. Karena itulah, segala hal yang dituntut dari tugas sebagai pengiring perarakan mempelai dipersiapkan dengan sangat baik, yakni dengan membawa pelita bernyala dan juga cadangan minyak, sebab mereka tidak tahu kapan mempelai akan tiba. Konsekuensi dari tindakan yang senantiasa siap sedia membuat mereka ikut serta dalam perjamuan pesta nikah itu.
Sebagai orang yang percaya akan Kristus yang telah wafat dan bangkit dari antara orang mati, kita sangat dituntut untuk memiliki kebijaksanaan dan sikap berjaga-jaga. Kita diminta untuk mempersiapkan diri setiap saat dalam menanti kedatangan Kristus pada akhir zaman. Persiapan itu harus dimulai dari sekarang dan dengan sikap bijaksana mempersiapkan segala hal yang tidak dapat kita duga. Sebagai contoh, kita tidak dapat mengatakan kepada Tuhan untuk bersabar menunggu sampai kita selesai dengan kesenangan kita, baru setelah itu kita bertobat. Bila ada pikiran yang demikian, segeralah menjauhkan hal itu, sebab kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang memanggil kita menghadap kepada-Nya. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri sejak sekarang supaya kelak, entah kapan pun Tuhan memanggil, kita sudah siap. Ketika kita sudah mempersiapkan diri dengan baik, ketakutan akan kematian tidak akan ada lagi. Apapun yang akan terjadi, ketika kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, Tuhan akan memperhitungkan hal itu, asalkan kita percaya kepada-Nya.

Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!