Fr. Gabriel Simatupang OFMCap
Apa
itu tobat?
Tobat. Kata yang sangat sering kita
dengar sehingga lupa untuk melakukannya. Banyak orang telah mendefensikan kata
tobat dan pertobatan dan telah banyak defenisi yang diungkapkan tetang tobat
ini. Bagi saya tobat adalah tindakan atau suatu usaha yang dilakukan seseorang
untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Pertobatan tidak hanya dari yang
tidak baik, jahat, atau kelemahan lainya, tetapi juga usaha untuk memberikan
yang terbaik dari diri untuk Tuhan dan sesama adalah suatu pertobatan. Dalam
Kitab Suci PL kata pertobatan sangat sering kita dengar, bisa saja dengan kata
bertobat atau istilah lain yang serupa dengan kata itu. Bangsa Israel dalam
perjalanannya mengalami pasang surut dalam kehidupan berimannya, sehingga Allah
menuntut pertobatan dari mereka dan berbalik kepada Allah. Dan dalam
menunjukkan pertobatan ada hal-hal yang mesti dilakukan, misalnya peristiwa
Niniwe menjadi model pertobatan komunal dari suatu kelompok. Mereka memakai
pakaian kabung dan berpuasa sebagai bentuk pertobatan dan rasa sesal mereka
(Kitab Yunus 3: 1-10). Di kisah lain pertobatan juga ditunjukkan dengan
menaburi diri dengan abu. Semuanya itu mau menunjukkan tindakan untuk kembali
kepada Allah. Pertobatan ialah tindakan yang mengharapkan belaskasihan Allah.
Dari pihak manusia berusaha menjadi lebih baik dan dari pihak Allah mengampuni
bila manusia sungguh-sungguh bertobat.
Dalam konstitusi kapusin disebutkan
bahwa pertobatan ialah mengadakan hubungan baru dengan manusia, khususnya
dengan orang miskin, dan dikuatkan untuk membangun persaudaraan injil (Kons.
No. 109: 3). Maka dengan semangat Fransiskan saudara kapusin termasuk saya di
dalamnya di ajak untuk bertobat lewat tindakan nyata terhadap sesama.
Fransiskus Asisi menunjukkan pertobatannya dengan mengabdian diri bagi orang
kusta dan menjadi salah satu dari mereka. Fransiskus tidak lagi melihat hal
buruk dalam diri orang kusta melainkan suatu berkat karena ia dapat melihat dan
dekat dengan Allah lewat palayanan itu. Dengan itu tobat dan pertobatan
merupakan tindakan nyata untuk merubah diri menjadi lebih baik dan dekat dengan
Tuhan lewat pengabdian terhadap sesama.
Bagaimana
menghidupi masa tobat?
Pada masa tobat tahun ini, secara
komunal mungkin telah banyak usaha dilakukan,
tetapi kalau untuk saya secara pribadi saya ingin menghidupinya dengan lebih
rajin berdoa, membuang sikap menundanunda dan mengurangi istirahat siang. Saya
rasa itulah ungkapan tobat yang dapat saya lakukan. Untuk berbuat lebih keras
mungkin saya tidak bisa, berhubung karena keadaan saya saat ini dalam proses
pemulihan. Tetapi dengan pengalaman sakit yang baru saja saya alami, saya juga
dibantu untuk merenungkan masa prapaskah ini sebagai masa pendekatan yang lebih
intensif lagi kepada Allah lewat hidup harian saya. Semangat walaupun lapar,
tetap tertawa saat diejek, menghilangkan prasangka buruk terhadap sesama
saudara, menghadirkan senyuman dalam setiap peristiwa kebersamaan menjadi usaha
saya dalam mengisi masa tobat ini.
Untuk menghidupi masa tobat ini sebagai
saudara dina kapusin tidak perlu lagi bimbang. Anjuran dalam konstitusi telah
menjelaskan bagaimana saya harus berbuat dalam masa tobat ini, memang tidak
ditutup kemungkinan untuk membuat pola pertobatan pribadi. Mengikuti jalan
pertobatan Fransiskus sendiri khususnya mendekati mereka yang pada masa kita
ini dipinggirkan dan tanpa penolong (Kons. No. 110: 6). Bagi saya aplikasi
secara pribadi ialah sebagai tingkat tiga yang telah menjalani kerasulan
hendaknya dekat dengan semua orang (umat) tidak hanya pada orang tertentu saja.
Merasul secara merata, bersahabat tanpa memilih-milih teman adalah cara terbaik
menghidupi masa tobat ini.
Niat
dalam menghidupi masa tobat
Dalam masa prapaskah atau masa tobat
ini, saya tidak berniat berbuat terlalu banyak atau membuat target yang
muluk-muluk. Pada prinsip saya ingin berbuat lebih baik lagi. Saya ingin
menyelesaikan tugas rumah maupun tugas kampus tepat pada waktunya, mendoakan
orang-orang yang meminta doa dari saya dan secara khusus mendoakan orang tua
serta sanak saudara saya. Saya ingin hadir dalam setiap kegiatan bersama. Usaha
dan niat inilah yang menjadi prioritas utama saya selama masa tobat ini. Semoga
dengan bantuan para saudara saya dapat mewujudkan semua niat ini, sehingga saya
mampu membarui diri dalam menjalani panggilan sebagai seorang saudara dina
kapusin. Sekian yang dapat saya lukiskan atas diri saya dalam rangka masa
prapaska ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Pace E Bene
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!