BERMEGAH DALAM TUHAN
Sir 50:1.3-4.6-7
Mzm 16:1-2a+5.7-8.11
Gal 6:14-18
Mat 11:25-30
Dalam bacaan pertama, diceriterakan bagaimana Simson
membangun bait Allah. Dia ingin supaya umat Allah tidak mengalami keruntuhan
dari pengepungan. Selanjutnya dalam bacaan kedua, Paulus menekankan supaya
setiap jemaat di Galatia itu memberi diri dituntun oleh Roh Allah tanpa
memegahkan diri selain dalam salib Kristus. Lagi, jangan terkungkung oleh
aturan yang tidak menyelamatkan. Dalam Injil, Yesus mengajak semua orang yang
lemah dan letih lesu datang kepada-Nya dan menjanjikan kelegaan, sebab Dia lemah
lembut dan rendah hati.
St. Fransiskus Assisi yang kita rayakan hari ini adalah
sesosok yang luar biasa hidupnya. Perubahan cara hidupnya dari berkelimpahan
menjadi pengemis, mengubah cara pandang dunia ini. St. Fransiskus memperbaiki
gereja, bukan hanya gereja dalam bentuk bangunan, namun terlebih pada Gereja
sebagai umat Allah. Ia memperbaiki Gereja dengan menjadi “Saudara Bagi Sekalian
Makhluk”. Ia tidak memegahkan dirinya, melainkan menjadi hamba dari sekalian
hamaba oleh karena salib Kristus. Ia bersandar pada Kristus dalam setiap
pergumulan hidupnya.
Sebagai orang Kristen, kita layak meneladani cara hidup santo
Fransiskus Assisi ini, terlebih dalam hal mengimani Allah. Tuhan tidak pernah
melupakan doa-doa kita. Tuhan tidak pernah membiarkan orang yang bersandar
pada-Nya merasa kecewa. Allah ingin semua orang mengalami kebahagiaan dalam
hidupnya. Mari kita mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Amin.
Fr. Matias Simanullang OFMCap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!