Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Hari raya St. Fransiskus Assisi



HARI RAYA ST. FRANSISKUS ASSISI
Foto Bersama
Setiap tanggal 3-4 Oktober merupakan pesta untuk seluruh keluarga Fransiskan di seluruh dunia. Tidak ketinggalan juga di Flores. Pesta St. Fransiskus Assisi kali ini dirayakan di Paroki Keluarga Kudus dari Nazaret-Were-Flores, bersama dengan saudara-saudari OFS se-rayon Bajawa. Sebanyak 54 orang hadir dalam perayaan ini yang terdiri atas 2 orang imam kapusin, 1 orang frater kapusin, 1 orang frater OFM, 2 orang suster OSF Sibolga dan 49 orang anggota OFS. Semua acara selama pesta ini dipimpin langsung oleh pendamping OFS, P. Paskalis Pasaribu OFMCap.

Pembukaan pesta St. Fransiskus ini dimulai pada tanggal 3 Oktober pagi hari. Pada pukul 15.00 WITA, semua saudara-saudari yang hadir mengikuti acara “semi rekoleksi” di gereja paroki Were. Rekoleksi ini berlangsung selama 2.5 jam dengan tema “Aku dikasihi Allah secara luar biasa.” Dengan mengambil perumpamaan tentang anak yang hilang dari Luk 15:11-32, P. Paskalis menekankan betapa Allah mencintai semua orang tanpa memandang muka. Lebih lanjut, P. Paskalis mengatakan bahwa Allah mencintai kita semua, bukan karena kita baik, melainkan karena Dia sendiri adalah baik. Dia adalah sumber kebaikan dan hanya Dia sendiri-lah yang paling baik. Maka, meskipun kita adalah manusia pendosa, Dia tetap mencintai kita semua. Rekoleksi ini ditutup dengan acara makan malam bersama di ruang makan pastoran Were.
Pada pukul 20.00 WITA, acara transitus untuk mengenang saat-saat kematian bapa serafik St. Fransiskus dimulai dan berakhir pada pukul 21.15 WITA. Semua saudara-saudari yang hadir mengikuti acara transitus dengan penuh hikmah dan serius. Acara transitus ini diawali dengan ibadat singkat, pembacaan saat-saat terakhir hidup St. Fransiskus, renungan singkat, doa permohonan, Kidung Maria dan diakhiri dengan berkat Fransiskus. Acara ini cukup sederhana, tetapi sangat menarik dan menggugah hati bila diikuti secara sungguh-sungguh.
Keesokan harinya, kami mengikuti Perayaan Ekaristi bersama di gereja paroki Were. Pada saat homili, P. Paskalis kembali menekankan cinta kasih Allah kepada semua orang. Khotbah diawali dengan tiga falsafah hidup orang Batak yakni hamoraon, hagabeon, hasangapon. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia. Paulus dalam suratnya mengatakan bukan masalah sunat atau tidak bersunat yang paling penting, tetapi yang paling penting adalah menjadi ciptaan baru dalam Kristus. Kita dilahirkan kembali menjadi ciptaan baru dan bersatu dengan Kristus, itulah yang paling penting.
Dalam Injil, Yesus mengundang semua orang yang lemah lesu dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya. P. Paskalis menegaskan bahwa undangan ini telah dijawab oleh rasuk Paulus dan St. Fransiskus Assisi. Kepada orang-orang kecil dan sederhana, rahasia Kerajaan Allah disingkapkan, tetapi bagi orang-orang besar disembunyikan. Tuhan itu baik dan cinta kepada kita semua dan itu nyata dalam ketiga ordo yang dibentuk oleh Fransiskus. Pada penutup khotbah, P. Paskalis mengajak semua saudara-saudari untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, seperti ditunjukkan oleh bapa serafik. Dengan demikian, kita pun akan mampu memperbaiki Gereja Tuhan yang hampir roboh. Tanpa kedekatan dengan Allah, mustahil kita bisa memperbaiki Gereja Tuhan. Seluruh acara pesta ditutup dengan acara makan siang bersama dan sayonara. Setelah itu, semua saudara-saudari kembali ke rumah masing-masing. (Fr. Michael A. Aritonang OFMCap).
Share this post :

Posting Komentar

Terima kasih atas Partisipasi Anda!

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting